Rabu, Maret 04, 2020

Rabu Abu 26 Februari 2020

Foto: catholicreadings.org

Uda pemilik nasi padang langganan di samping Gereja Katolik Hertasning, Makassar pernah tanya “Bu, itu di dahi orang-orang apaan sih?”
Ah ya, pasti Uda heran atau aneh lihat orang dengan tanda salib hitam di dahi.

Hari itu Rabu Abu, sama seperti hari ini.

Kami, umat Katolik di seluruh dunia merayakan tradisi kristiani, misa Rabu Abu dengan dahi yang dibubuhi tanda salib dari abu.
Rabu Abu merupakan hari pertama Masa Prapaskah. Dimana umat Katolik memasuki masa pertobatan 40 hari lamanya dengan melakukan pantang dan puasa.

“Oh kalian puasa juga ya? Terus itu, kenapa abu yang ditaruh di jidat?” Uda sepertinya penasaran.

Puasa wajib untuk yang sudah berusia 18-60 tahun. Pantang wajib bagi yang sudah berusia 14 tahun ke atas.
Kalau mengenai abu, kami memaknainya sebagai tanda pertobatan. Kayak diingatkan kalau kita ini diciptakan dari abu tanah, dan nanti kalau waktunya tiba, kita bakal mati dan kembali jadi abu.

“Kamu adalah debu dan akan kembali menjadi debu.”

Abunya sendiri dibuat dari palma kering yang telah diberkati pada Minggu Palma tahun sebelumnya.
Umat membawa kembali daun-daun palma kering itu ke gereja untuk dibakar dan menghasilkan abu yang akan diberkati oleh Imam.

*
1 Korintus 5: 6-7
5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi.

*
Ragi dalam hal ini melambangkan dosa yang pelan-pelan dapat mengkhamiri, meresap ke seluruh bagian dan merusak kebenaran.

So, let today be the day you give up who you’ve been
for you who can become!


Selamat memasuki Masa Prapaskah 2020!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar