Senin, Juni 29, 2015

Kamu Tidak Dapat Puasa Hanya Dengan Mulutmu!




+srijembarrahayu: karena puasa tak hanya mulut

Suatu ketika saya menemukan sebuah selebaran kecil tentang Puasa menurut St. Yohanes Krisostomus. Saya merasa catatan itu perlu dituliskan kembali sebagai pengingat yang berguna setidaknya bagi saya pribadi dan anak cucu saya kemudian. 

Tentu saja karena isinya yang penuh makna dan tak lekang oleh zaman. 
Padahal, St. Yohanes Krisostomus lahir di Antiokhia pada tahun 345 dan diangkat sebagai Uskup Konstantinopel pada tahun 397. 

Khotbah dan tulisan-tulisannya sangat tajam mengajarkan tentang kehidupan kristiani yang ideal.
St.Yohanes Krisostomus digelari Bapa Pujangga Gereja.

Berikut intisari dari Puasa bagi umat kristiani:
 

"Nilai dari puasa bukan hanya terletak pada persoalan menghindari makanan-makanan tertentu,
tetapi juga BERHENTI dan MELEPASKAN DIRI dari PERBUATAN DOSA.

Seseorang yang membatasi puasa dengan hanya berpantang daging sesungguhnya merendahkan nilai dari puasa itu sendiri.

Apakah kamu berpuasa?
Buktikanlah dengan melakukan perbuatan–perbuatan baik.
Jika kamu melihat orang yang membutuhkan, berbelas kasihlah kepada mereka.
Jika kamu melihat temanmu ditinggikan, janganlah menjadi iri hati.

Untuk puasa yang Sejati, kamu tidak dapat berpuasa hanya dengan mulutmu.
Kamu harus juga berpuasa dengan matamu, telingamu, kakimu, tanganmu, dan seluruh anggota tubuhmu.
Berpuasalah dengan tanganmu, dengan menjaganya bersih dari keserakahan dan kekotoran.
Berpuasalah dengan kakimu, dengan menjaganya tidak pergi ke tempat-tempat yang dapat membawamu jatuh ke dalam dosa.
Berpuasalah dengan matamu, dengan tidak membiarkannya melihat hal-hal yang tidak pantas

Jika kamu menganggap puasa hanya sebagai serangkaian larangan, kamu akan semakin ingin melakukan hal-hal yang justru dapat mengancam keselamatan jiwamu.
tetapi jika kamu dapat menilai puasa sebagai sesuatu yang menyelamatkan, puasamu akan semakin berharga.
Karena penilaianmu terhadap puasalah yang akan mempengaruhi perbuatanmu.

Adalah sangat bodoh, bila kamu tidak makan daging atau makanan lain dengan alasan berpuasa,
tetapi anggota tubuhmu yang lain melakukan hal-hal tidak benar.

Katamu, kamu tidak memakan daging?
Tetapi kamu membiarkan telingamu mendengarkan hal-hal yang tidak benar.
Tahukah kamu, kamu harus berpuasa dengan telingamu juga!
Artinya tidak membiarkannya mendengarkan hal-hal yang cabul, perkataan-perkataan yang jahat dan tidak benar tentang sesama.

Selain berpuasa dengan tidak makan makanan tertentu, mulutmu juga harus berpuasa
dengan tidak membiarkannya mengeluarkan kata-kata kotor, makian, gosip, juga berbohong.
Apa bagusnya bila kamu tidak makan daging sapi atau daging ayam tetapi kamu mengigit dan memangsa sesamamu manusia."

Demikianlah, catatan itu menurut saya masih perlu diterapkan sampai saat ini.
Tidaklah mudah memang melakukan laku puasa sejati.
Tetapi marilah mencoba dan menjalaninya, untuk hidup kristiani yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar