Bangsa
Indonesia memperingati 10 November sebagai hari Pahlawan. Pada tanggal
tersebut, 74 tahun silam, warga Surabaya dengan gagah berani menghalau serangan
Belanda dan sekutunya yang hendak merebut kembali nusantara. Pertempuran
ini merupakan peperangan terbesar pertama setelah proklamasi kemerdekaan,
ribuan nyawa menjadi korban. Kegigihan Arek Suroboyo ternyata
menyulut semangat perjuangan di berbagai penjuru tanah air untuk mempertahankan
kedaulatan Indonesia.
Gelar pahlawan
kemudian disematkan pada mereka yang terlibat dalam upaya mencapai kemerdekaan.
Sebut saja tokoh Katolik nasional yang bergelar pahlawan, antara lain: Ignatius
Slamet Rijadi, Agustinus Adisutjipto, Yosafat Soedarso, Mgr. Alb.
Soegijapranata, dan lain-lain. Namun, seiring perkembangan zaman, gelar
pahlawan tak lagi merujuk pada mereka yang bertempur di medan perang. Dalam
KBBI, kata Pahlawan berarti: orang yang menonjol karena keberanian dan
pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani; hero. Dari
pengertian tersebut, sejatinya pahlawan akan hidup dan tumbuh di setiap masa.
Pahlawan adalah mereka yang menjadi berkat bagi sesama.