Senin, Juni 29, 2015

Kamu Tidak Dapat Puasa Hanya Dengan Mulutmu!




+srijembarrahayu: karena puasa tak hanya mulut

Suatu ketika saya menemukan sebuah selebaran kecil tentang Puasa menurut St. Yohanes Krisostomus. Saya merasa catatan itu perlu dituliskan kembali sebagai pengingat yang berguna setidaknya bagi saya pribadi dan anak cucu saya kemudian. 

Tentu saja karena isinya yang penuh makna dan tak lekang oleh zaman. 
Padahal, St. Yohanes Krisostomus lahir di Antiokhia pada tahun 345 dan diangkat sebagai Uskup Konstantinopel pada tahun 397. 

Khotbah dan tulisan-tulisannya sangat tajam mengajarkan tentang kehidupan kristiani yang ideal.
St.Yohanes Krisostomus digelari Bapa Pujangga Gereja.

Berikut intisari dari Puasa bagi umat kristiani:
 

"Nilai dari puasa bukan hanya terletak pada persoalan menghindari makanan-makanan tertentu,
tetapi juga BERHENTI dan MELEPASKAN DIRI dari PERBUATAN DOSA.

Kamis, Juni 25, 2015

Basa-Basi, Tanda Perhatian

 
+Srijembarrahayu


“....Eeeeh akang udah pulang..” Esih menyapa suaminya diambang pintu.

“Belum..” Kang Mus menimpali galak.

“Atuh Akang jangan marah Kang, kan Esih  cuma basa-basi, basa-basi itu tanda perhatian.. Esih senang akang  udah pulang”, balas nyi Esih sambil tersenyum.

“Esih, kamu itu udah mau 40 tahun, anak udah mau SMP, tapi kamu kelihatan masih cantik”, Kang Mus memuji istrinya dengan tatapan yang gimana gituh.. :)

“Bener Kang, Esih masih cantik?”, Esih sumringah memastikan pendengarannya tidak salah.

Kamis, Juni 11, 2015

Pedoman Hidup, Sebuah Catatan Bapakku

+srijembarrahayu: catatan bapak

Catatan ini, aku salin pada 13 Oktober 2007 dari notes kecil tua milik Bapakku, Barnabas Egom Sudirham. Kutemukan notes ini ketika membereskan barang-barang beliau sehari setelah kepergiannya. Tidak dapat kukatakan betapa aku merindukan lelaki tua yang pemberani itu.

Sesuai namanya, beliau adalah Dirham yang berharga.

Selamat berbahagia di Surga, "Mama". Doa terbaikku untukmu.
Doakan juga anakmu yang masih berziarah di dunia ini.

Pelajaran dari Buku Who Moved My Cheese Karya Spencer Johnson, M.D.


+srijembarrahayu: movement!

Keyakinan baru mengubah tindakan, setidaknya intisari dari Who Moved My Cheese, Spencer Johnson, M.D inilah yang baru kujalani sebagai pemula di bisnis MLM. Hasilnya cukup baik.

"Jika kamu TIDAK BERUBAH, kamu akan PUNAH!

Apa yang kamu lakukan jika kamu tidak takut? WASPADA!
Saat kamu meninggalkan rasa takut dibelakang, kamu akan merasa BEBAS.

GERAKAN ke ARAH BARU membantumu menemukan “dunia” yang kamu cari.
Membayangkan diri sedang menikmati dunia baru, bahkan sebelum menemukannya, telah mengarahkanmu kepadanya.

Mental Pemenang Pada Anak - Anak

Bermain hujan di halaman rumah


Setelah sesiangan mendung gerimis, Hasirah Permai baru disapa sang terang di sore hari. Suasana sejuk segar menggugah semangat anak-anak untuk bermain di depan rumah. Ocik, Io, Odza, Odey, Lila dan Kenju berlari-lari seperti kupu-kupu sore yang lincah. Permainan sore ini adalah permainan kejar-kejaran yang dipandu oleh Mami. Mami, begitu anak-anak memanggilnya adalah seorang ibu yang memiliki perhatian besar terhadap anak.

Baiklah, Begini permainannya: Adalah 9 lingkaran besar dan kecil dibuat di jalanan depan rumah dalam jarak yang tak beraturan. 
 
Mami, sang komandan duduk di kursi putih persis di pinggir jalan. Ia akan memberikan komando yang lantang, 9 teriaknya. Sontak, krucil – krucil akan berlarian ke angka 9. 
Ketika mami berteriak “2”, maka anak-anak manis itu akan berhamburan cepat-cepat ke lingkaran nomor 2. 
 Mereka harus pintar-pintar menghindari anak yang “jadi”. 
 
Oh ya, sebelumnya  4 anak-anak itu telah berhompipa ria untuk menentukan satu orang yang berjaga, atau disebut anak yang “jadi” (Lila dan Kenju tidak termasuk karena masih anak bawang di bawah umur 5 tahun). Tugasnya sang penjaga ini adalah menowel temannya yang berlari ke arah yang dikomandokan agar dia bisa bebas tugas dan menjadi pemain.

Menjadi orang yang ditowel, menjadi orang yang “jadi”, menjadi orang yang berjaga, sepertinya bukanlah pilihan yang diinginkan anak-anak itu.

Tentang Menulis

+srijembarrahayu: Buku Antologi Bangga Menjadi Ibu


Pagi ini aku membuka kembali catatan di masa lampau tertanggal 24 Januari 2013.

Pada Kamis sore itu, aku berpamitan dengan Pak Bambang, seseorang yang kutuakan.
Darinya aku mendapat petuah, yang terasa berguna hingga saat ini.

Kutuliskan dengan bahasaku sendiri agar aku dapat menulis untuk menyelami hatiku.



Jujur pada diri sendiri

Hal pertama yang kau lakukan adalah menulislah untuk dirimu sendiri


Decide, 9 Cara Sederhana Mendapatkan Keputusan dengan Cepat


Aku membaca “Decide”, sebuah buku kecil 115 halaman, karya Karen Okulicz, seorang penulis wanita. Kutuliskan intisarinya sebagai pengingat bagiku. Dalam Buku Decide atau dalam bahasa indonesia berarti Memutuskan, Ms. Okulicz menawarkan cara-cara sederhana untuk mendapatkan keputusan dengan cepat dan tanpa menderita. Berikut, ide-ide dasarnya:

1. Untuk mendapatkan Keputusan terbaik, kita harus memiliki pemikiran jernih
Salah satu cara terbaik untuk memiliki pemikiran yang jernih adalah dengan BEROLAHRAGA.

2. Menulis untuk Menjabarkan
Menulis apapun atau membuat catatan harian adalah cara untuk memfokuskan pikiran. Proses “menuliskan” membantu kita lebih maju satu langkah.

Beberapa hal yang dapat dituliskan, antara lain:
Daftar Rencana Hidup dalam 5 tahun ke depan. Rencana besar hidup yang nampak indah di atas kertas, bila tidak diusahakan dalam hidup sehari-hari, tentu akan berlalu begitu saja.
Daftar masalah yang dihadapi kemudian tulislah solusinya.
Lakukan hal termudah dulu untuk disingkirkan dari daftar.
Daftarlah kebiasaan buruk, situasi buruk yang ingin dienyahkan.
Lalu tulislah apa yang diinginkan dalam hidup dalam daftar lainnya.