Selasa, November 26, 2019

HARI RAYA KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM


"Aku berkatamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus." – Luk 23 : 43


Minggu 24 November 2019, Gereja di seluruh dunia merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Ketika diminta menulis tema ini, saya bertanya-tanya apa itu Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Ah selama ini, rupa-rupanya saya hanya menjalankan rutinitas Misa Minggu saja, ternyata ada banyak hal yang luput dari pemahaman.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta mengenai Perayaan Liturgi Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam:

Senin, November 25, 2019

Katolik Zaman Now Dipanggil Menjadi Pahlawan


Bangsa Indonesia memperingati 10 November sebagai hari Pahlawan. Pada tanggal tersebut, 74 tahun silam, warga Surabaya dengan gagah berani menghalau serangan Belanda dan sekutunya yang hendak merebut kembali nusantara. Pertempuran ini merupakan peperangan terbesar pertama setelah proklamasi kemerdekaan, ribuan nyawa menjadi korban. Kegigihan Arek Suroboyo ternyata menyulut semangat perjuangan di berbagai penjuru tanah air untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia.

Gelar pahlawan kemudian disematkan pada mereka yang terlibat dalam upaya mencapai kemerdekaan. Sebut saja tokoh Katolik nasional yang bergelar pahlawan, antara lain: Ignatius Slamet Rijadi, Agustinus Adisutjipto, Yosafat Soedarso, Mgr. Alb. Soegijapranata, dan lain-lain. Namun, seiring perkembangan zaman, gelar pahlawan tak lagi merujuk pada mereka yang bertempur di medan perang. Dalam KBBI, kata Pahlawan berarti: orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani; hero. Dari pengertian tersebut, sejatinya pahlawan akan hidup dan tumbuh di setiap masa. Pahlawan adalah mereka yang menjadi berkat bagi sesama.