Selasa, Juni 21, 2016

The Croods: To Follow The Light: Sebuah pelajaran dari Manusia Gua


Anggota keluarga the crood sumber google


Entah sudah keberapa kalinya, saya menonton The Croods. Film kartun berdurasi 1,5 jam ini sering diputar ulang bersama anak-anak. Adalah kisah keluarga Crood dalam menghadapi dunia mereka yang akan segera berakhir dari perspektif Eep, anak gadis tertua keluarga Crood. 

Setiap kali sang fajar terbit, hari baru pun tiba. Awal yang baru. Secercah harapan bahwa hari ini lebih baik daripada kemarin. Tetapi tidak begitu bagi Eep. Hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu di dalam Gua. Di dalam kegelapan. Malam demi malam, hari demi hari. Mereka hanya keluar gua untuk berjuang mencari makan di dunia yang masih penuh marabahaya. 

O, ya, The Croods adalah manusia gua terakhir yang bertahan hidup. Sebelumnya mereka memiliki tetangga. Namun para tetangga tidak dapat menghadapi kerasnya alam kala itu. Ada yang meninggal digigit nyamuk, dimakan ular, diinjak Mamut, flu dan lain-lain. 

Keluarga Crood selamat karena ayah mereka, Grug. 

Dia kuat dan mengikuti aturan. Aturan yang terlukis di dinding gua.
“Semua hal baru itu buruk, rasa ingin tahu itu buruk, keluar malam itu buruk”

Basicly, anything fun is bad.

Aturan dasar yang diterapkan the Croods adalah “Fear keeps us alive, never not be afraid” – Ketakutan membuat kita bertahan hidup, Jangan pernah tidak takut.

Namun semua aturan itu berubah dalam seketika, karena ada yang tidak mereka ketahui bahwa dunia akan segera berakhir. Dan, tak ada aturan di dinding gua yang bisa mempersiapkan mereka untuk hal tersebut.


Karena keingintahuannya yang besar untuk mengikuti cahaya, Eep sering bersitegang dengan ayahnya yang memegang teguh aturan. Seperti malam itu, Eep marah dan memisahkan diri dari keluarganya di bagian atas batu gua. Grug pun menyindir putrinya yang selalu ingin tahu itu lewat cerita, sambil menggambar di dinding gua, seperti yang dilakukan manusia gua pada masanya.

The Story of Krispy Bear
A long time ago, this little bear was alive. 
She was alive because she listened to her father... 
And lived her life in routine and darkness and terror. 
So she was happy. 

But Krispy had one terrible problem. 
She was filled with curiosity. 

And one day, while she was in a tree ... 
The curious little bear wanted to climb to the top. 
And sooner than she climbed to the top ...

She saw something new…
And... died!

 


Just like that?! Yess!! Yaaa, cuma begitu ceritanya. Sederhana :D  Pokoknya semua hal baru itu Buruk. Selesai.


**

Karena hasratnya mengikuti cahaya begitu menggebu, Eep dipertemukan takdir dengan Guy, manusia purba yang telah memiliki intelegensia lebih. Guy sudah bisa membuat api, memiliki binatang piaraan dan bukan manusia gua. Guy mengembara mengikuti cahaya.

Singkat cerita, dunia akan segera berakhir. Gempa bumi menghancurkan gua The Crood. Dimulailah cerita mereka. 

Mereka terdampar di sebuah dunia baru, yang mempertemukan kembali Eep dengan Guy.

If you survive, call me” 

Meniup cangkang kerang disepakati menjadi cara mereka untuk mengetahui satu sama lain masih bertahan hidup. Still alive! pekik seorang kepada yang lain.

Ada sebuah scrift yang menjadi refleksi bagi saya. Berubah itu tak semudah membalikan telapak tangan. Selalu ada keraguan dan hambatan yang menguji niat baik kita. Bisa berasal dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Dan ujian itu datang tidak hanya sekali, bisa berkali-kali.

Namun dengan kepercayaan dan sedikit kenekatan, semua bisa dimenangkan. 


**


Dunia benar-benar bergemuruh. Reruntuhan batu, api dan gempa membuat The Crood dan Guy serta binatang peliharaannya terus berlari meninggalkan gua.

Grug : I’ve made a decision, we’re going to that mountain. Don’t ask me why. Just a hunch. Just feel right.

Uga, Ibunya Eep : I dont know Grug, we've never really walked that far...

Thunk, adik lelaki Eep : I dont think my feet can do that

Nenek Eep : I'll never live long enough to get there

Grug: Lets do it!, come on just think. Our whole family packed together on a long, slow, trip across country? Days and nights with just each other. We'll tell stories. We'll laugh. We’ll be closer as a family!

Berhasil diyakinkan oleh Grug, The Crood pun melanjutkan perjalanan. Dimana nantinya mereka akan terus menghadapi ujian untuk memenangkan perubahan hidup yang telah dipilih. Untuk setia pada niat. Untuk menguji mereka sebagai sebuah keluarga. 

Banyak hal menarik dari film ini, yang bagi saya cukup “dalam”. 


***

Guy menjadi semacam guardian angel bagi The Crood. Secara implisit Guy mengajari The Crood, memberi dorongan dan membawa harapan. Guy mengajarkan cara berburu yang lebih kreatif. Memberi pandangan baru bahwa makanan seharusnya bisa disimpan tidak dihabiskan seketika itu juga. 

Hal ini justru membuat Grug sebagai kepala keluarga merasa terganggu, juga sedikit cemburu, karena Eep dan keluarganya mengikuti pendapat Guy.

Suatu malam, atas permintaan anggota keluarga Crood, kecuali Grug tentunya. Guy membuat cerita yang sangat indah tentang Eep dan Hari Esok.

Once upon a time, there was a beautiful tiger. She lived in a cave with the rest of her family. Her father and mother told her "You may go anywhere you want ...but never go near the cliff, for you could fall"

But when no one was looking, she'd go near the cliff. For the closer she came to the edge. The more she could hear, the more she could see, the more she could feel.

finally...
She stood at the very edge. She saw a light. She leaned out to touch it...

And she slipped,
And she fell,
And she flew...

Terkejut mendengar cerita tersebut, Thunk bertanya “Where did she fly?”

“Tomorrow. A place with more suns in the sky than you can count. A place not like today, or yesterday. A place where things are better. 

That's were I’m going”, demikian Guy menjawab dengan mata berbinar.


***


Dalam perjalanan menuju tomorrow land, bumi semakin bergejolak. Bebatuan runtuh nyaris menimpa mereka. Sekali lagi niat Grug diuji. 

Insting bertahan Grug memerintahkan keluarganya kembali ke dalam Gua. Tapi kali ini anggota keluarga yang tadinya ragu-ragu sudah bulat tekad menyongsong hari Esok. Mereka mengembalikan Grug pada tujuannya. 

Ugga : No more caves, Grug.
Nenek : We're going to jump on the sun and ride it to tomorrow with Guy.”
Eep : You have to stop worrying for all of us!”
Grug : It’s my job to worry! It’s my job to follow the rules!
Eep : The rules don't work out here!
Grug : They kept us alive!
Eep : That wasn't living! That was just not dying. There's a difference!

Begitulah niat setiap kita selalu diuji kemurniannya. Namun percayalah, selalu ada malaikat-malaikat pelindung yang akan menguatkan jalan kita. 


***

Perseteruan Grug terhadap Guy semakin menjadi-jadi. Merasa dipojokkan oleh keluarganya, Grug amat marah. Ia bahkan mengejar Guy. Daan, keduanya terjebak dalam kubangan kolam aspal yang pekat. Aspal yang ternyata telah merenggut keluarga Guy. 

Ini adalah titik balik bagi Grug berdamai dengan Guy. Berdua, Grug & Guy bahu membahu keluar dari kolam aspal yang mematikan itu. Tentu saja dengan ide cerdik Guy dan bantuan Belt, peliharaannya. Dan percakapan mereka, termasuk salah satu favorit saya.

Guy : I was a little when it happened. Last thing my parents told me was...
"Don't hide! Live. Follow the sun. You'll make it Tomorrow!”

Grug : You followed the light. My daughter is a lot like you.
Guy : No. She's like you. She loves you, but always forgets to say it.
Just like you, forget to tell her.

Grug : I guess, I was just busy keeping them all alive.

Guy : It's okay. That's what Dads do.

Yaaah, terkadang kita lupa untuk menyampaikan bahwa kita mencintai pasangan, anak dan keluarga kita. Terkadang kesibukan kita membuat kita melupakannya.


***

Setiap tujuan yang besar, memerlukan ujian yang hebat. Seberapa setiakah kita? Seberapa kuatkah kita memperjuangkannya? Ujian menjadi dasar bagi kelayakan kita memenangkan tujuan yang telah dirancang. 

Begitu pula dalam cerita keluarga The Crood ini. Sebelum sampai pada happy ending mereka masih diuji. Dunia semakin mendekati akhirnya. Letusan gunung berapi, lava dan kabut pekat membuat jalan mereka tidaklah mulus. Belum lagi bebatuan dan bumi yang terus terbelah. Tetapi mereka tetap bergerak maju menuju cahaya mengikuti Guy. 

Daan, apa yang terjadi?

Guy : I don’t understand. The sun was right here. It was right here.
Ugga : We have to go back to the cave. Hurry.

Tomorrow Land yang mereka harapkan ternyata masih belum ditemukan. Karena situasi yang genting, kini kesetiaan niat Ugga yang diuji. Ugga memerintahkan mereka semua kembali secepatnya mencari gua. Syukurlah niat Grug semakin terasah. Ia mendapat pencerahan.

Grug : No more dark, no more hiding, no more caves. Whats the point of all this? To follow the light. I can't change, I dont have ideas but I have my strength.
And right now... that's all you need.
Ugga : No, we don't know what's over there. Maybe nothing! It's too risky!
Grug : It’s a chance.
Guy : I'll take that chance!!

*** 

Dengan kekuatan yang dimilikinya, Grug melemparkan Guy ke arah cahaya. Dan, cangkang kerang berbunyi. Pertanda Guy berhasil. He made it!

Sekarang, giliran Thunk. Anak lelaki The Crood yang digambarkan rada-rada telat mikir.
Guy : Okay Thunk, your turn.
Thunk : You're not coming, are U?
Guy : When you make it, so will I.

Ehemm, inilah pengorbanan luar biasa seorang ayah. Terharu. Apalagi, disaat terakhir, Grug hanya tinggal melemparkan putrinya menuju cahaya impian.
Guy : Time to go
Eep : No. I have too much to say to you. I need to fix everything and I dont have time.
Guy : I can fix it.
Eep : Dad, I’m scared
Guy : Never be AFRAID!

Cangkang kerang Thunk berbunyi, lalu Nenek, Ugga dan Sandy, terakhir Eep. Finaly, The Crood berhasil dilemparkan ke negeri impian, tomorrow land. Namun, Ayah mereka, Grug masih tertinggal di tempat semula. Sementara bumi terus berdentum, bergemuruh dan retak. Eep dan keluarganya sangat sedih, tapi tetap menyimpan harapan Grug akan segera datang. The Crood menunggu di tempat yang dipenuhi cahaya.

*** 

Konon, Tuhan, tak akan memberi ujian yang tak dapat kita lampaui. Bagaimana dengan tokoh kita, Grug? 

Ya, Grug menemukan ide brilian. He did it! He ridding the sun. 

Ceritanya happy ending, seperti yang kita harapkan. The Crood berhasil menemukan tomorrow land-nya. Mereka bukan manusia gua lagi. Mulai saat itu, mereka tetap di luar gua, dimana mereka bisa mengikuti cahaya. Dunia mereka masih kejam dan liar, tapi saya yakin The Crood akan mengatasinya, karena mereka telah mengubah aturannya. Aturan yang telah mengekang mereka dari kegelapan.

Semua itu karena The Crood berhasil menaklukkan dirinya, mengajarkan setiap orang bisa berubah. Ya semacam itulah :D

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita mengikuti cahaya hidup, tujuan dan impian kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar